Searching...

PT Freeport Indonesia merencanakan produksi emas sebanyak 1,941 juta troy ounces emas atau setara dengan 60,4 ton dan 1,424 miliar pounds tembaga atau 635.000 ton tahun 2010.
Freeport merencanakan pemrosesan bijih di pabrik pengolahan sebanyak 235.000 ton per hari dengan kadar tembaga 0,9 persen dan emas 0,9 gram per ton. Bijih tersebut berasal dari tambang terbuka Grasberg sebanyak 155.000 ton per hari dan bawah tanah DOZ 80.000 ton per hari.
Peraihan laba tahun 2008 itu juga merosot drastis dibandingkan 2007 yang mencapai 2,05 miliar dolar AS akibat harga tembaga yang turun mengikuti krisis global. Armando menambahkan, nilai investasi Freeport tahun 2009 diperkirakan mencapai 292 juta dolar. Status cadangan terbukti bijih per 31 Desember 2008 tercatat 2,66 miliar ton dengan kadar tembaga 1,01 persen, emas 0,89 gram per ton, dan perak 4,26 gram per ton.
Dari cadangan tersebut, kandungan logam tembaga mencapai 59,3 miliar pounds atau setara dengan 26,9 juta ton, emas 76,1 juta troy ounces atau 2.368 ton dan perak 365,3 juta troy ounces atau 11.361 ton. Cadangan terbukti itu berasal dari Grasberg, DOZ/Ertsberg Stockwork Zone, Deep Mill Level Zone, Big Gossan, dan Kucing Liar.
Saat ini, sebanyak 41 persen dari total konsentrat yang dihasilkan buat memenuhi kebutuhan domestik. Sisanya, diekspor ke Swedia, Jerman, Finlandia, Bulgaria, China, Filipina, Korea, India, Jepang, dan Spanyol. Konsentrat di dalam negeri dimurnikan di pabrik milik PT Smelting Gresik dengan kapasitas produksi 270.000 ton tembaga murni (copper cathode).
Pertanyaan kritis yang telah lama muncul dan belum terselesaikan adalah siapa yang menikmati hasil alam tersebut? Dengan kandungan sisa emas yang akan habis kurang lebih 70 tahun lagi (berdasarkan cadangan saat ini), akan menghasilkan devisa yang luar biasa terhadap negara. Nyatanya dari mulai beroperasi sampai hari ini yang sudah berusia puluhan tahun spertinya tidak menunjukkan adanya profit yang jelas dan seimbang untuk negara terlebih bagi masyarakat sekitar, yang ada hanyalan perubahan morfologi dataran yang awalnya gunung menjadi lembah yang dalam.
Mau sampai kapan lagi hasil alam RI terus dijarah?
     Sumber: http://mysyahrir.wordpress.com/

1 komentar: