TES PENERIMAAN SISWA/I SD-IT AL-MUTAZAM KAB. KUNINGAN
TIDAK TRANSPARAN…
Asslamu’alaikum.W.Wb,
Karena ingin anak memperoleh basic pendidikan Agama yang baik,
dan mendengar informasi bahwa Al- Mutazam sekolah dengan basic pendidikan Agama
yang cukup baik, maka kami mencoba mendaftarkan anak kami di SD-IT AL- MUTAZAM yang berlokasi di Manis Lor Kab. Kuningan.
Yang mendaftar ada 147 calon siswa,
sedangkan yang akan diterima hanya 90
siswa.
Sabtu, 13 April 2013. Anak (cucu)
kami mengikuti tes dan psycotes untuk
masuk SD-IT di Al- Mutazam, kemudian
kami Orang tua calon siswa, mendapat penjelasan-penjelasan dari panitia
penerimaan siswa baru, antara lain soal
keuangan.
Total keuangan yang harus dibayar
pada saat her registrasi / daftar ulang oleh
Orang tua siswa yang diterima/lulus tes masuk Rp. 3.605.000,- Kemudian uang
bulanan antara lain; uang koprasi sekolah, catering, simpanan wajib,
pengembangan lab. computer, uang jembutan dan uang SPP… Kemudian yang menjadi tanda Tanya bagi kami adalah selain
uang SPP yang sebesar Rp. 125.000,- Calon orang tua siswa diminta membuat
pernyataan, berapa kesanggupan memberi sumbangan tiap Bulannya diluar SPP…? Dan
selain biaya yang resmi/ tercantum, Orang tua juga diminta menandatangani surat
pernyataan berapa kesanggupan memberi
sumbangan ke sekolah…? Memang untuk sumbangan ini suka rela, akan tetapi
jika dihubungkan dengan pengumuman hasil tes masuk yang tidak teransparan sepertinya erat sekali
kaitannya…. Selain itu Orang tua siswa harus menandatangani pernyataan
kesanggupan untuk hadir dalam pertemuan Orang tua siswa setiap Bulan, kemudian
apabila berhalangan dan tidak bisa hadir bersedia mermberikan sesuatu untuk
sekolah, misalnya buku dan berapa banyaknya harus dinyatakan…
Pengumuman diterima atau
tidaknya/lulus atau tidaknya calon siswa akan diberitahukan/ dihubungi melalui
HP pada Hari Sabtu, 20 April 2013 pukul 8.00 s/d 13.00. dan apabila tidak
dihubungi, maka dianggap tidak lulus. Akan tetapi bagi calon siswa yang belum
bisa bergabung, bisa berkonsultasi langsung dengan psycolog mengenai hasil tes
observasi anak pada Hari Minggu 21 April 2013 pukul 8.00 s/d 12.00. (artinya
kelulusannya masih bisa dimusyawarahkan…?)
Orang tua/wali juga diwajibkan
menandatangani surat pernyataan kesiapan menerima apapun hasil keputusan
panitia PSB yang berkaitan dengan hasil seleksi.
Memperhatikan proses penerimaan
siswa baru di SD- IT AL-MUTAZAM seperti itu, maka siapapun akan mudah
menyimpulkan, bahwa hasil tes dan psycotes sama sekali tidak berpengaruh
kepada diterima atau tidaknya calon siswa di SD-IT Al- MUTAZAM, dan yang
menentukan adalah berapa besarnya sumbangan…? Jika demikian
mengapa tidak langsung saja diadakan seperti lelang masuk SD-IT AL- MUTAZAM…?
Karena jika demikian kenyataannya
maka adanya tes dan psycotes, hanyalah mempertontonkan suatu
bentuk kemunafikan…
Kemudian jika pihak Al- Mutazam membantah kesimpulan kami,
serta menganggap bahwa tes dan psycotes yang menentukan diterima atau tidaknya calon siswa di SD –IT AL- MUTAZAM dan bukan
berapa besarnya sumbangan, maka dengan
senang hati kami siap untuk membuktikan
dengan diadakannya tes secara terbuka,
silahkan pihak Al-Mutazam menyiapkan 5 (lima) anak yang dianggap lulus tes
masuk terbaik, kemudian kita adakan tes
kemampuannya secara terbuka dengan anak kami yang dianggap tidak mampu…karena ada guru yang menanyakan bisa mengoprasikan HP, laptop/ komputer atau tablet, maka Kami tegaskan, Insya Alloh bisa !! jika perlu boleh coba dites dengan guru-gurunya di Al- Mutazam, tidak massalah...
Kiranya hal ini perlu
kita lakukan, karena pertama bagi pihak
Al- Mutazam harus membuktikan kepada masyarakat bahwa tes masuk bagi siswa/i Al- Mutazam tersebut adalah benar-benar dilaksanakan secara obyektive dan
adalah hal yang menentukan diterima/tidaknya calon siswa, kemudian bagi kami juga (bagi orang tua dari anak-anak
yang dianggap tidak mampu atau belum matang) perlu perlu menyakinkan
anak-anaknya, bahwa hasil tes di Al- Mutazam tersebut tidak menjadi barometer
dari kemampuan atau kematangan calon
siswa…
Jika dalam buku panduan
penerimaan siswa baru disebutkan: “…dalam
mempersiapkan anak masuk SD, yang lebih penting adalah KEMATANGAN anak, bukan
(hanya) KEPANDAIAN anak, apalagi hanya KEMAMPUAN BACA TULIS HITUNG (saja)…”
Dengan pernyataan seperti ini,
jelas mengaburkan standar dari penerimaan calon siswa, dan apalagi kriteria
dari KEMATANGAN itu sendiri tidak jelas. Jika mau transparan dan propesional maka seharusnya hasil tes dan hasil psycotes
tersebut diumumkan secara terbuka.
Maaf jika hal ini kami lakukan,
semata-mata karena kami sayang dengan lembaga Pendidikan Islamnya… karena
menurut hemat kami yang awam, seharusnya lembaga pendidikan Islam lebih mengedepankan misi dakwahnya…saya tidak tahu apakah yang demikian itu sama dengan menukar kepentingan akhirat dengan kepentingan duniawi...? tentu Bapak-bapak lebih paham...
(gapaskuningan,(23/04)
0 komentar:
Posting Komentar