Searching...

SAYA  KAGET DENGAN PELAYANAN
DI SAMSAT KAB. KUNINGAN JABAR
Kuningan (14/12). Setiap Orang sudah maklum, jika disetiap Intansi yang memberikan pelayanan kepada Masyrakat umumnya menerapkan prinsip : “… Jika bisa dipersulit, kenapa mesti dipermudah…” hal Seperti ini bukan rahasia lagi karena dari kesulitan Orang-orang itu ada faedah,  dan bahkan sudah dianggap lumrah.. lihat saja Seperti misalnya dalam pelayanan pembuatan SIM, diluar kantor terpampang pemberitahuan biaya pembuatannya, prosudurnya, serta himbauan-himbauan agar tidak melalui Calo dan sebagainya…akan tetapi benarkah dalam prakteknya semudah dan semurah Seperti yang disisosialisasikan dan terpampang dalam baner-baner ?. Mereka, oknum-oknum itu punya banyak jalan untuk menuju Roma… begitu pula di instansi-instansi lainnya…
 
Nopember 2013. Saya dengan anak ke SAMSAT Kab. Kuningan untuk memperpanjang STNK mobil, begitu masuk halaman, melihat antrian yang nunggu sangat banyak sampai  halaman kantor… Saya pikir ini akan lama sekali, dan daripada harus ngantri lama lebih baik Saya bayar lebih. Saya duduk ditempat tunggu sambil mengingat-ingat nama Orang samsat yang Saya kenal untuk menitipkan saja pengurusannya, akan tetapi saya lupa nama-nama yang Saya kenal di-samsat.  
Dari mereka yang menunggu diluar dipanggil sesuai daftar tunggu, sekali dipanggil masuk sekitar 15 s/d 20 Orang, dan tengang waktu pemanggilannya-pun tidak terlalu lama, sehingga tanpa terasa dalam waktu singkat Saya-pun sudah terpanggil masuk. Didalam langsung daftar ke loket pendaftaran, menunggu sebentar kemudian ada pemberitahuan nominal yang harus dibayar, dan Saya bayar kemudian menunggu lagi, dan dalam waktu  yang tidak lama Saya dipanggil lagi untuk mengambil STNK… luar biasa, ini sungguh diluar dugaan, ternyata di SAMSAT Kab. Kuningan telah menerapkan prinsip : “…jika bisa dipermudah, kenapa mesti dipersulit…” sungguh Saya kaget mendapati pelayanan SAMSAT Kab. Kuningan yang begitu cepat dan sangat transparan Seperti ini… bravo untuk samsat Kab. Kuningan, tingkatkan terus pelayanan dan jangan merasa puas dengan prestasi yang telah dicapai, mudah mudahan dapat menjadi sumber inspirasi bagi Pemerintah dan  intansi-intansi lainnya.
Dari sini Saya ter-inpirasi, bagaimana jika setiap periode diadakan jajak pendapat atau angket dengan mengikut sertakan partisipasi masyarakat kedalam sistim control,  ini akan berdampak sangat positif, antara lain:
1. dengan mengikut sertakan partisipasi masyarakat, maka  secara psycologis akan menumbuhkan rasa memiliki, rasa kebangaan sebagai bagian dari anggota masyarakat, serta akan menjadi suatu sistim control yang sangat effective dan effesient.
2. dari hasil jajak pendapat/angket tersebut di-urutkan rankingnya dari mulai instansi yang memberikan pelayanan terbaik dan terbersih hingga yang terburuk, serta mengumumkannya kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar setiap intansi akan berusaha untuk memperbaiki kinerjanya, dan sebagai sanksi psycologis bagi intansi yang masuk katagori terburuk… jangan berdalih tidak sesuai dengan budaya ketimuran atau tidak sesuai dengan sila kemanusiaan untuk tidak menerapkan sanki tersebut, karena yang pasti dengan korupsi itu sendiri krusakan yang ditimbulkannya luar biasa, mengakibatkan kerusakan ekonomi  dan terlebih lagi jika ditolelir akan merusak moral bangsa.
3.  Memberikan penghargaan-penghargaan kepada mereka yang masuk katagori terbaik…
4.  kegiatan ini bisa dilaksanakan oleh Pemda atau LSM dengan dukungan Pemda, dan Saya yakin kegiatan ini akan mendapat dukungan dari mereka yang masih berharap adanya kebaikan, kecuali bagi mereka yang sudah merasa apatis dan sudah nyaman dalam tempat yang busuk…

Manusia adalah mahluk yang bisa cepat beradaptasi, misalnya ketika masuk ke WC, betapapun bau busuknya, akan dirasakan hanya sesaat ketika baru masuk saja… selang beberapa waktu sambil merokok kita sudah bisa beradaptasi dengan udara yang busuk itu, begitu juga jika sudah beradaptasi dengan lingkungan yang busuk di kantor-kantor, maka keadaan tersebut sudah dianggap lumrah lagi. Karenanya kita  harus bisa membiasakan untuk terbiasa dengan lingkungan yang bersih… Mau ? atau sudah nyaman ditempat-tempat yang busuk, dicomberan-comberan….? jika sudah demikian maka kita sudah tidak punya harga diri lagi sebagai mahluk Alloh yang mulia dan bermartabat, serta lupa dengan peringatan Alloh; bahwa tujuan hidup adalah ibadah, bahwa setiap yang hidup pasti akan mati dan akan dimintai pertanggungan jawab atas segala yang kita perbuat… (tagoni.blogspot.com).

0 komentar:

Posting Komentar